Kamis, 21 Februari 2013

Berhenti Eksis dari Jagat Dumay (rayrowling)



Assalamualaikum, Sahabat dan rekan dunia Maya, dunia yang telah mengajarkan banyak hal kepadaku, dunia yang mengenalkan dengan penulis Hebat seperti para sahabat di facebook seperti Pak guru Adi Nugroho, Si Nayaka, Abdi, dan beberapa yang tidak mungkin ku sebutkan satu persatu. Selain itu Aku juga mengenal beberapa kartunis yang sekaligus penulis yakni si Andystar.
Beberapa teman twitter dan sahabat Bloging Aku mengucapkan banyak terimakasih atas masukan kalian selama aku ngeblog diantaranya si Nansa J. Oia, ucapan terimakasih juga kusampaikan kepada sahabat yang memberikan nama panggilan yang lucu untukku yakni “Momon” diantaranya si empunya blog ini (Nino dan beberapa sahabat facebook yang sering bercanda bersama).
Selain itu, Aku ingin menyampaikan permintaan maaf kepada sahabat sekalian, Aku tak tahu harus berbuat apa lagi, karena janjiku untuk menyelesaikan cerbungku sudah tidak dapat dipenuhi. Oia, mungkin Aku pernah berbuat salah kepada sahabat dan sampai sekarang masih menyimpan dendam… tolong hapus dendam itu ya.. hehehe Aku tulus meminta maaf kepada kalian yang pernah kusinggung perasaannya antara lain bang poe dan semuanya lah. hehehe :D
Mungkin inilah Akhir dari (rayrowling) untuk menulis cerita kehidupan Gay. Ray sadar apa yang ray impikan untuk menulis sebuah karya yang menceritakan cerita kaum pelangi itu memiliki tujuan yang tak mungkin bisa ray raih. Karena yang baru ray tahu adalah, tidak ada yang dapat merubah sifat dan hati seseorang jika bukan dirinya sendiri dan Tuhan kita (Allah SWT).
            Akhir kata, Aku hanya bisa berdoa kepada Allah agar kita semua diberikan rahmat dan hidayah-Nya. Aamiin…! Sampai jumpa kawan J, semoga kita bisa berteman dan sharing bersama… Wasalam… (kalau berjumpa lagi di Kondisi yang berbeda)

Nb : Buat Nino… Aku masih siap membantu jika ada kesulitan dalam bloging nanti.  see you

Senin, 18 Februari 2013

BreadTalk (Review)




Hola halo eperibadeh :D
Ketemu lagi dengan aku si empunya blog, siapa lagi kalo bukan Nino Rasa Cappuccino *cos Nano Nano dah expired :D
Sasaran kali ini yang mau aku tulis adalah soal makanan, lebih tepatnya roti. Ada sebuah brand terkenal dari Singapura dan sudah membuka cabang di seluruh Asia. Yups, dia adalah BREADTALK.
Buat yang hidup dikota besar di Indonesia dan tentunya sering nongkrong di mall pasti tahu BreadTalk. Dan buat kalian yang hidup di kota kecil dan tak terjangkau mall-mall, kalian bias kok minta petunjuk mbah gugel buat cari tahu tentang BreadTalk. Di jamin kalian pasti akan dikadih tahu oleh mbah yang satu itu.
Pasti kalian semua bertanya-tanya kenapa seorang Nino mau repot-repot nulis soal BreadTalk. Emang dia dah jadi bule yang tiap harinya makan roti? Emang dia mampu beli roti BreadTalk?
Okey soal mampu apa nggak aku buat beli roti itu, gak usah ditanya lagi. Aku masih mampu kok buat beliitu roti, yah walaupun Cuma sebutir :D
Tapi bukan masalah harganya yang aku bahas dan kupas disini *bawang kali ah dikupas :D. Tapi soal rasanya.
Jujur tiap kali aku masuk mall pasti nyium aroma roti ini. Aroma yang bias membuat orang jadi kelaperan seketika.
Karena aku orangnya penasaran (kelaparan entalah) maka kuputuskan untuk membelinya. Yah walaupun Cuma 1 ajah dan itupun yang harganya 7.OOO (kalo dibeliin gorengan dapat 15).
Tapi setelah aku beli roti itu dan memakannya, kok gak ada istimewa-istimewanya yah. Gak seperti ekspektasi aku yang bakalan bilang ‘delicious’ setelah memakannya. Lebih mending makan roti yang harganya serebuan.
Entah kenapa hidung sama lidah gak sinkron, apa yang kita cium enak belum tentu kalo kita makan juga enak.
Jadi kesimpulan buat BreadTalk adalah ibarat kita mencium orang dari wangi parfumnya, setelah kita tahu orangnya cakep (relatiflah) maka kita langsung tertarik pada orang itu. Tapi ketika kita ‘mencicipi’ orang itu, yang kita dapat bukan kepuasan melainkan penyesalan.
Mungkin orang-orang yang beli roti itu yang dicari ekslusifitas brandednya ajah. Kalo aku yang tak cari prinsip ekonimisnya. Enak, murah dan dapat banyak. Jadi mending kita makan roti yang diwarung, dah murah kita juga kenyang (dan yang pasti enak).
Itu dulu review nano nano aku, buat yang gak setuju ato kerja di BreadTalk jangan marah yah J

Minggu, 17 Februari 2013

Asian's Next Top Model (review)



Yeeyyy….!!!!! *koprol sambil bilang WOOWWW
Akhirnya punya blog kesampaian juga, ini semua berkat my best friend forever Ramon pemilik Rayrowling's Blog (lebay dikit :p). Pokoknya aku ucapin makasih sebesar apa yah? (sebesar-sebesarnya deh).
Blog ini rencananya mau aku buat review tentang movie, kuliner dan tempat nongkrong yang nyaman (selain toilet tentunya).
Okey, untuk pertama kalinya ngereview, aku mau ngereview soal acara reality show yaitu Asian’s Next Top Model (ANTM). Aku yakin sebagian orang pasti tahu tentang acara ANTM. Acara yang ditayangkan di salah satu televisi swasta RCTI itu tayang tiap Kamis malam.
Asian’s Next Top Model adalah acara yang mengadapatasi dari American’s Next Top Model. Acara yang digagas sama tante Tyra Banks ini di Amerika sono acaranya sudah sampai season 19 lho. Mungkin karena factor itulah makanya dibuat versi Asia.
Total ada 14 negara Asia yang mengikiti acara ini. Oh iya belum aku jelaskan soal acara ini, ANTM adalah acara ajang pencarian bakat dibidang model. Jadi jangan heran kalo kontestan yang ikut cantik-cantik plus bening-bening.
Dulu pas waktu lihat iklannya di televisi aku antusias banget pengen nonton. Secara pengen tahu kayak apa model-model Asia itu. Setelah nonton episode pertamanya pun aku makin tertarik gara-gara ada kontestan dari Indonesia. Tapi makin kesini kok lama kelamaan acara ini boring ya (menurut Aku). Apa mungkin gara-gara sudah tidak ada kontestan dari Indonesia? Mungkin. Tapi walaupun kontestan dari Indonesia masih ada, tetep aja acara ini boring. Kenapa? Karena tidak ada konflik atau catfight antara pesertanya, beda sama American’s Next Top Model yang tiap episode ada konfliknya. Entah itu dibuat-buat atau apa, karena menurut saya yang namanya reality show itu harus ada konflik. Karena penonton itu suka konflik.
Tapi walaupun acaranya kurang seru dibanding yang di Amrik sono, tapi aku tetep puas kok secara ada mbak Nadya Hutagalung.
Sekian dulu review nano nano dari nino. Semoga kedepannya bisa memberikan review yang lebih baik lagi :D